Kamis, 17 Mei 2012

ZIONIS MEMBUAT PERJANJIAN DENGAN SETAN

 Zionis Membuat Perjanjian Dengan Setan 

(Zionists Made Deal with the Devil)
 
Oleh: Henry Makow Ph.D.

Di bawah Hukum Nuremberg tahun 1935, hanya dua bendera yang diizinkan di wilayah Nazi Jerman. Salah satunya adalah Swastika dan yang lainnya adalah biru dan putih, panji Zionisme. 
Menurut Lenni Brenner dalam bukunya berjudul Zionisme in the Age Dictator (Ch.7), (dapat diakses online) Zionis adalah satu-satunya partai politik selain dari Nazi Jerman yang menikmati kebebasan dan dapat menerbitkan surat kabar.  Alasannya: Zionis dan Nazi memiliki kepentingan bersama, membuat orang-orang Yahudi Jerman pergi ke Palestina.
Sejarah tidak selalu sesuai dengan apa yang Anda harapkan.
Banyak terdapat contoh yang lebih mengejutkan dalam buku Brenner (Bab 24)
For instance, in November 1942, Rabbi Michael Dov-Ber Weismandel, a Jewish activist in Slovakia approached Adoph Eichmann's representative, Dieter Wisliceny: "How much money would be needed for all the European Jews to be saved?" Wisliceny went to Berlin and returned with an answer. For a mere $2 million they could have all the Jews in Western Europe and the Balkans. Weismandel sent a courier to the World Zionist Organization in Switzerland. His request was refused. The official, Nathan Schwalb sent enough money to save only Weismandel and his cadre. He wrote:
Sebagai contoh, pada bulan November 1942, Rabbi Michael Dov-Ber Weismandel, seorang aktivis Yahudi di Slovakia mendekati wakil Adolph Eichmann, Dieter Wisliceny: "Berapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk menyelamatkan semua orang Yahudi Eropa?" Wisliceny pergi ke Berlin dan kembali dengan sebuah jawaban. Hanya $ 2 juta, mereka bisa menyelamatkan semua orang Yahudi di Eropa Barat dan Balkan. Weismandel mengirim seorang kurir kepada Organisasi Zionis Dunia di Swiss. Permintaannya ditolak. Seorang pejabat, Nathan Schwalb dikirim cukup uang hanya untuk menyelamatkan Weismandel dan kadernya. Dia menulis:
 "Mengenai teriakan dari negara Anda, kita harus tahu bahwa semua bangsa-bangsa Sekutu banyak menumpahkan darah mereka, dan jika kita tidak mengorbankan darah, dengan hak apa yang pantas kita terima sebelum datang kemeja perundingan saat mereka memisahkan bangsa-bangsa dan wilayahnya pada akhir peperangan? .... karena hanya dengan darah kita akan mendapatkan wilayah. " (p.237)
Brenner menulis bahwa Zionisme menerima giliran sepenuhnya. "Alih-alih Zionisme menjadi harapan orang-orang Yahudi, sebaliknya darah mereka dijadikan penyelamat politik Zionisme" (p.238).
Dalam Bab 25, Brenner menceritakan bagaimana pemimpin Zionis Rezso Kasztner membuat kesepakatan dengan Adolph Eichmann untuk menyelamatkan beberapa ribu orang Zionis dan orang-orang kaya Yahudi yang dipilih, sebagai imbalan untuk menipu dan menyebabkan malapetaka kepada lebih dari 750.000 orang Yahudi Hongaria. Pada tahun 1954, ketika Kasztner dituduh berkolaborasi, pemerintah Israel menghindar dari tanggungjawab.
Dokumen Brenner menyatakan, bagaimana pemimpin Zionis dan Yahudi Dunia berbohong dan memutar balikan masalah dan menghalangi semua upaya untuk menyelamatkan orang Yahudi Eropa, yang tampaknya lebih bernilai bagi mereka mati daripada hidup.
Saya seorang Yahudi dan keluarga saya menderita akibat penganiayaan Nazi. Ketika saya pertama kali mendengar informasi ini, saya segera menolaknya.  Ini meragukan pikiran. Namun, karena saya mempelajari lebih banyak mengenai rencana Illuminati sejak zaman dulu untuk menguasai dunia, yang secara tidak langsung merupakan rencana setan dan Masonik untuk membangun kembali Kuil Sulaiman, akhirnya Saya menjadi lebih memahami.
Saya sampai kepada kesimpulan bahwa Yahudi harus skeptis terhadap para pemimpin Zionis yang telah menggunakan bencana/holokos untuk memperoleh otoritas moral yang tidak patut, dan mengancam orang-orang Yahudi (dan yang lainnya) histeria ke dalam kepatuhan yang membabi-buta.
Adalah mungkin sekali bahwa Israel didirikan untuk tujuan yang tidak ada hubungannya dengan orang-orang Yahudi, dan nyata bahwa Israel dan orang Yahudi pada umumnya sedang ditipu.
Ini merupakan cara pengantar kepada sebuah kontroversi saat ini, yang memotong ke jantung ketidakpercayaan yang terjadi di antara Yahudi-Arab. Diproduksi menjadi 14 bagian seri televisi dengan biaya yang mahal, ceriteranya didasarkan kepada "Protokol Orang-orang Bijak - Protocols of the Elders of Zion." Serial ini akan disiarkan setiap malam selama bulan Ramadan oleh stasiun TV nasional Mesir dan saluran satelit pribadi.
Bagi orang Yahudi, serial berjudul " A Rider Without a Horse " adalah bukti anti Semitisme dari orang Arab  yang sudah berurat-akar. Untuk Yahudi, "Protokol" adalah buku kecil anti-Semit yang ditulis pada tahun 1905 oleh polisi rahasia Czar Nicholas II yang menggambarkan rencana imajiner Yahudi untuk mengambil alih dunia.
Bagi orang Arab, Protokol adalah konfirmasi dari keinginan Yahudi untuk menyebarkan nilai-nilai materialis, menghancurkan Islam dan menjajah Timur Tengah.
Menurut seorang profesor dari Universitas Ibrani, Meir Litvak, "Banyak penulis Arab dan muslim melihat globalisasi sebagai ancaman terhadap budaya dan identitas Arab, dan ketakutan bahwa hal itu akan meningkatkan kontrol Barat terhadap ekonomi dan sistem politik mereka." Menghubungkan globalisasi dengan "intrik-intrik Yahudi" memudahkan orang-orang Arab untuk menjelaskan mengapa mereka tertinggal di belakang dalam bidang-bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Litvak. Haaretz, Oktober 29,2002
Permintaan dari pemerintah Amerika Serikat untuk membatalkan program penayangan serial TV tersebut di atas, dengan alasan bahwa hal itu menyalakan kebencian dan kefanatikan, ditolak oleh Kairo. Demikian pula Amerika Serikat meminta para pemimpin Arab untuk mengapkir menyebarnya tulisan anti-Semitisme di media Mesir. Sebuah protes demonstrasi yang dilakukan oleh organisasi-organisasi Yahudi terjadi di luar kedutaan besar Mesir di Washington, Senin, November 4.
Seorang jurubicara Liga Arab menolak tuduhan Israel bahwa film serial TV  melanggar komitmen Kairo yang termasuk di dalam perjanjian perdamaian untuk menghindari terjadinya hasutan anti-Israel. Menteri Penerangan Mesir, Safwat el-Sherif menyatakan bahwa ia tidak bisa melihat apa yang diributkan itu. Ia menyangkal bahwa "Rider" mengandung konten anti-Yahudi. "Kebijakan media kami," katanya, "adalah untuk menghormati semua agama monoteistik."
Saya sendiri tidak tahu apa isis serial TV mini-seri tersebut, tapi saya mengundang Anda untuk membaca "Protokol Orang-orang Bijak Zion" online http://www.akhirzaman.info/yahudi/protokol/1490-protokol-orang-orang-bijak-zion-1, yang jelas tentang keasliannya dan jelas anti-Semitisme.
Menurut pendapat Saya, Protokol adalah sebuah rencana besar Illuminati dan yang sebagian besarnya telah terjadi.
Nesta Webster dalam (World Revolution, pp.288-298) telah menunjukkan bahwa protokol adalah khas tulisan Illuminati. Memang benar bahwa "Protokol" mengidentifikasi sebagian besar sumbernya Yahudi. Ini mungkin aroma palsu, sebuah usaha untuk mengkambing-hitamkan seluruh orang Yahudi dalam rangka untuk melindungi beberapa bankir, antek-anteknya dan sekutu mereka. Menurut sejarahnya Illuminati adalah sebuah perkumpulan rahasia okultisme (klenik) dengan aristokrat kuat Inggris,  Arya Jerman, serta unsur-unsur keuangan Yahudi dan revolusioner.
Jika orang-orang Yahudi akrab dengan sejarah Tata Dunia Baru, kita akan mengakui bahwa umat Islam memang benar bahwa "globalisasi" adalah sebuah topeng untuk persekongkolan aneh dalam rangka mengabadikan peraturan bankir super-kaya di bawah perlindungan Lucifer.
Dewasa ini teriakan "anti-Semit" sedang digunakan untuk mengalihkan dunia dari rencana jahat ini, dengan menerima peran beberapa orang-orang Yahudi murtad dan yang tertipu. Orang Yahudi yang takut kepada Tuhan dapat bersatu dengan umat Islam (dan Kristen) untuk membawa "pengorbanan darah" sampai berhasil menghancurkan Illuminati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar