Kamis, 17 Mei 2012

IRAN DAN AMERIKA

Satu fakta jika CIA hampir selalu terlibat dalam berbagai kudeta dan pergantian pemimpin di seluruh dunia. Dalam soalan Khomeini yang dikabarkan “memimpin” revolusi dari persembunyiannya di Perancis, sulit untuk mengatakan jika CIA tidak terlibat di dalamnya, karena Perancis dengan Amerika itu sesungguhnya satu blok, satu koalisi, dalam menciptakan The New World Order sejak lama. Sebab itu, sedikit banyak CIA pasti terlibat di dalamnya. Dalam masa kekuasaannya, Iran ternyata juga pernah bermesraan dengan Amerika yang dilakukan dengan diam-diam seperti halnya kasus Iran-Contra. Di sini CIA tentu bermain.
Kedua, penguasa Iran lebih mesra kepada Yahudi ketimbang umat Islam Sunni. Saya pernah berdiskusi dengan salah satu aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) dari ormas NU di Jawa Tengah beberapa tahun lalu yang pernah diundang oleh Kedubes Iran di Indonesia untuk mengunjungi Teheran, ibukota Iran. Dia bilang jika adalah fakta jika di Teheran, tidak ada satu pun masjid kaum sunni yang boleh berdiri, namun jumlah sinagog—rumah ibadat Yahudi—di Teheran ada lebih dari angka 45 buah.
Jika dilihat dari pemberitaan, “memanasnya” hubungan AS dengan Iran karena soal Nuklir itu sudah berjalan lama. Namun saya juga heran kenapa AS terlihat sangat lunak dan diluar kebiasaannya, memilih jalan diplomasi bagi Iran. Padahal terhadap negara-negara Islam lain yang ancamannya lebih kecil ketimbang Iran, misal Irak dan Afghanistan, Amerika sama sekali tidak mau berkompromi.
Bertahun-tahun AS dan Iran seakan terlibat “perang opini” namun hanya sebatas itu. Saya takut jangan-jangan ini hanya sebuah permainan diplomatik tingkat tinggi agar umat Islam dunia menjadikan Iran sebagai Ikon Perlawanan terhadap AS. Sebuah ikon jadi-jadian, tentunya.
Kedekatan Syiah dengan Yahudi sebenarnya sudah lama terjadi dalam sejarah. Bahkan pendiri Syiah, Abdulah bin Saba, merupakan seorang Yahudi dari Yaman. Dalam perang salib, kerjasama antara Syiah dengan pasukan salib juga terjadi. Alkisah, ketika Paus Urbanus II menggelorakan perang salib di Eropa, ketika pasukan-pasukan salib tengah direkrut di Eropa sebelum memulai perjalanan untuk merebut Yerusalem, pasukan Syiah Fatimiyah terlebih dahulu menyerang Yerusalem dan membantai umat Islam sunni Dinasti Abbasiyah yang menguasai kota suci itu. Yerusalem jatuh ke tangan Syiah Fathmiyah setahun sebelum kedatangan tentara salib pada tahun 1099.
Carole Hillenbrand, Guru Besar Studi Islam dan Bahasa Arab di University of Edinburgh, dalam bukunya yang tebal berjudul “Perang Salib: Sudut Pandang Islam” (1999, mendapat ‘The King Faisal International Prize for Islamic Studies’) menuliskan hal itu. Menurut Hillenbrand, pasukan Syiah Fathimiyah sesungguhnya telah bekerjasama merebut Yerusalem dari tangan Dinasti Abbasiyah yang sunni, dan pertempuran yang terjadi tatkala pasukan salib pimpinan Godfroi de Bouillon mendatangi gerbang Yerusalem tahun 1099 sebenarnya hanya berada di tingkat akar rumput saja guna menghilangkan aroma konspirasi tingkat tinggi itu.
Ketiga, tentang pertautan garis keras syiah Iran dengan komunis Rusia dan juga Cina, bisa saja terjadi. Dalam “pergaulan” tingkat tinggi, isme-isme selain Islam sesungguhnya merupakan ciptaan mereka juga. Revolusi Bolsyewik yang dipimpin Lenin-Stalin ternyata juga didanai oleh Yahudi dan Amerika. Kakeknya George W Bush terlibat dalam hal ini. Jadi, baik Marxis maupun kapitalisme sebenarnya memiliki induk yang sama, yakni Yahudi.
Adalah misi Yahudi menghancurkan semua agama langit. Dahulu kala, para pengikut Musa a.s. dibuat sesat oleh seorang Yahudi bernama Samiri dan membuang taurat Musa dan menggantinya dengan Talmud yang berasal dari keyakinan ilmu sihir Mesir kuno bernama Kabbalah, semua nabi Allah Swt mereka musuhi dan perangi. Suatu masa Allah Swt menurunkan Nabi Isa a.s. untuk mengembalikan umat Musa a.s. dengan tauratnya, namun para pendeta Yahudi bernama Sanhendrin memusuhinya dan mereka mengirim Paulus—Yahudi dari Tarsus—untuk membelokkan ajaran Nabi Isa a.s. menjadi seperti yang sekarang.
Mereka juga hendak menghancurkan Islam dengan menyusupkan Abdullah bin Saba, seorang Yahudi dari Yaman. Sebelum kedatangan Abdullah bin Saba, Islam hanyalah Islam, tidak dikenal adanya terminologi Sunni dan syiah. Namun karena penyusupan Yahudi ini maka Islam seolah sekarang ada dua kelompok besar, Sunni dan syiah. Padahal ini salah. Islam adalah Islam dan di luar itu bukan Islam.
Mungkin ini saja uraian dari saya. Wallahu’alam bishawab.

INDONESIA DAN MALAYSIA HARUSNYA SALING MEMBANTU BUKAN SALING BERMUSUHAN

Kasus Malaysia dengan Indonesia memang sedang hangat-hangatnya. Setelah kasus tapal batas dan klaim makanan tradisional beberapa waktu yang lalu, kedua Negara rumpun Melayu inipun saat ini kembali bersitegang.
Terakhir kini diangkat kasus ketika Malaysia mendirikan Museum Kerinci di negerinya dua hari yang lalu, 11/4/2011. Malaysia dituding akan mengambil Sistem Adat Kerinci yang menjadi basis kebudayaan Jambi. Sama dengan saat negeri jiran tersebut mengaku bahwa seni reog ponorogo, tari pendet, lagu "Rasa-sayange", dan produk-produk budaya Indonesia lainnya disebagai milik orang Malaysia.
Masyarakat pun berang. Aksi demo bertebaran dimana-mana. Bendera Malaysia dibakar. Kedutaan besar Malaysia di Indonesia pun minta ditutup. Berbagai elemen massa kemudian berbondong-bonding ingin menyerang ke Malaysia atas nama Jihad.
Padahal Hadis Rasulullah SAW sudah mengatakan dengan jelas siapa yang berperang atas nama kelompok dan bukan atas nama agama, mati mereka tidak lebih sebagai orang konyol.
“Barang siapa berperang di bawah bendera kebutaan, ia marah karena ashobiyah atau menyeru kepada ashobiyah atau menolong berdasarkan ashobiyah, maka matinya mati jahiliyah.” (HR Muslim).
Saudaraku dengan sederetan kasus ini, tanpa sadar kita sudah terjebak pada perdebatan tidak penting. Padahal dalam Islam kita tidak mengenal Nasionalisme. Nasionalisme adalah berhala ciptaan musuh-musuh Allah agar umat muslim tidak pernah bersatu kembali pasca runtuhnya Khilafaf Utsmani. Agar umat Islam lebih mendahulukan bangsa dan sektarian ketimbang tauhid dan akidah sebagai bukti bahwa tiap muslim adalah bersaudara.
Ketika masing-masing negara mengobarkan semangat kebenaran menurut kacamata negaranya masing-masing, di situlah Islam akan hancur. Karena itu, Rasulullah SAW ketika kali pertama berdakwah di Jazirah Arabia bukan menyerukan bendera bangsa, bukan pula menyeru untuk bersuku, bangsa, dan ras, tapi akidah. Akidah itulah yang menyatukan kita.
Dan kita ketahui, ketika di akhirat nanti pun Allah tidak mengkelompokkan manusia menurut negaranya. Tidak ada lapak nasionalisme ketika kita di yaumil akhir nanti. Yang ada hanyalah apakah kita bagian dari seorang mukmin atau kafir.
Tari Pendet dan Reog: Dari Budaya Porno ke Budaya Pagan
Saya hanya ingin sedikit memberi contoh betapa kita umat muslim telah keliru memahami konteks klaim kebudayaan baik itu dari Malaysia maupun Indonesia. Sebagai contoh, tari pendet misalnya, kenapa kita mesti marah? Apa untung dan ruginya bagi kita umat muslim Indonesia ketika Tari Pendet dijadikan basis budaya kita lalu “dicuri” Malaysia?
Harusnya kita marah, iya marah karena melihat saudaranya begitu bangga akan budaya tari jahiliyah dengan leher terbuka dan pamer setengah dada itu. Dimana izzah kita sebagai umat muslim yang harusnya tegas terhadap kemaksiatan ketika didepan kita ada tampilan yang tidak mengenakkan? Masih ingatkah kita ketika Rasulullah SAW menasihati Ali tentang bahayanya zina mata
“Jangan kamu ikuti pandangan pertamamu dengan pandangan kedua dan selanjutnya. Milik kamu adalah pandangan yang pertama, tapi yang kedua bukan”.
Dalam musnad Ahmad, disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Pandangan adalah panah beracun dari panah-pandah Iblis. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”.
Bahkan jika kita mau sejenak meneliti, menelusuri, sampai tingkat menyadari akan kita temukan bahwa Tari Pendet sendiri adalah kebudayaan yang kental akan ajaran Paganis. Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sacral sekaligus religius. Pencipta atau koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi yang wafat pada tahun 1967.
Sama pula dengan Tari Reog, mungkin dari kita tidak mengetahui atau mengenal sejarah reog itu sendiri. Padahal Reog ponorogo amat kental akan ajaran Majapahit, dan kita ketahui Majapahit adalah kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara sekitar tahun 1293 hingga 1500 M.
Dalam sejarah Reog, salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir.
Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
Sedangkan versi lain, juga menjelaskan tentang pengaruh ajaran pagan dalam sejarah Reog. Adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.
Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya.
Jadi yang harusnya membuat kita marah kenapa Malaysia mengklaim ajaran Pagan yang jelas-jelas musyrik, dan seharusnya kita sadarkan diri kita sendiri dan mereka untuk kembali ke syariat Islam, bukan kemudian justru kita rebutan mengklaim ajaran pagan sebagai warisan budaya kita. Kan aneh?
Kiprah Zionis untuk Mengadu Domba Malaysia dan Indonesia.
Nah, pada dimensi yang lebih luas. Tak dapat kita pungkiri ada peran asing dalam memanaskan polemik sesama umat muslim Melayu, khususnya antara Malaysia dengan Indonesia.
Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) setuju pada thesis ini. Beliau berujar ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini.
Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.
Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang China dan India). Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.
Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.
Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.
Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu. Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.
Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura. Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.
Maka diwujudkan isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka memanas-manasi dan terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing. Dan kita masih ingat kasus tukar guling bos salah satu televisi nasional di Indonesia dengan Vallar Plc yang dimiliki Dinasti Rothschild, itu juga terjadi di Singapura.
Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionaisme buta, benih permusuhan itu akan selalu muncul. Walau kedua Negara itu makmur dan memiliki budaya masing-masing. Wallahua’lam

HUBUNGAN SYIAH DAN YAHUDI

Istilah Sunni atau Syi’i pun tidak ada sebelumnya. Kedua istilah itu baru muncul setelah Sayyidina Ali menjadi khalifah dan lebih kuat lagi ketika Sayyidina Husain terbunuh. Adapun pada perkembangannya, nama Sunni kemudian hadir untuk merespon lahirnya Syiah agar tidak disamakan dengan golongan Syi’ah yang membonceng nama Islam.
Untuk melihat vonis kafir terhadap seorang yang berada dalam lingkaran Syi’ah kita harus jeli, sebab banyak umat yang masuk ke Syiah awam akan kesesatan aliran ini.
Kita ketahui bersama Syiah kerap mendakwahkan alirannya lewat jalan taqiyyah. Mereka tidak berani tampil vulgar dengan doktrin aselinya bahwa Al- Qur’an yang ada terdapat pengurangan dan tidak otentik. Bahwa Ahlussunnah dimata orang syi’ah adalah kafir (Murtad), anak zina, halal darah dan hartanya. Dan masih banyak lagi. Namun ulama-ulama Syiah bahkan Khomeinni sekalipun sudah jelas kafir karena menyatakan dirinya ma’sum.
Oleh karenanya Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka."
Syiah Memusuhi Yahudi?
Jangan mudah juga percaya bahwa Syiah itu betul-betul memusuhi Yahudi. Kehidupan Yahudi di Iran pun tenang-tenang saja, mereka diberi hak-haknya. Tidak ada tanda permusuhan dari seorang Ahmadinejad. Bahkan Iran adalah Negara di Timur Tengah yang menampung Yahudi terbanyak setelah Israel dengan jumlah populasi yang mencapai 50.000 orang dan tersebar di tiga kota, Teheran, Isfahan, dan Shiraz. Berbeda dengan sunni yang mengalami penindasan.
Uniknya kelompok Syiah di Indonesia malah menyerukan persatuan, menurut saya, alangkah baiknya mulut mereka diarahkan kepada Ahmadinejad sendiri.
Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, bahkan adzan kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.
Hebatnya, seakan berbanding terbalik, Sinagog Yahudi justru banyak bertebaran di seantero Iran, di Teheran sendiri ada 10 tempat ibadah kaum Yahudi laknatullah tersebut. Mereka aman, sejahtera, dan sentosa.
Situasi kegetiran kaum Sunni Iran pun sangat menyedihkan. Mereka hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Apa arti dari ini semua? Apakah betul Syiah memusuhi Yahudi?
Hubungan kekerabatan ini amat wajar sekali terjalin, karena Syiah sendiri adalah hasil makar Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman yang geram melihat Islam tersiar dan tersebar di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa.
Maka itu tak heran pula ajaran Syiah mirip dengan Yahudi. Sebagai contoh Orang Yahudi mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud. Sedangkan kata Syi'ah tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali anak turun 'Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait).
Yahudi mengganti kitab Taurat dengan talmud, sedangkan Syiah merubah kitab suci Al-Qur'an dengan al-Jamiah, al-Jufr dan Mushaf Fatimah.
Hubungan Syiah dan Zionis Israel
Beberapa waktu lalu seorang Ulama Syiah sempat membuat pernyataan mengejutkan, Menurut Ulama Syiah Mahmud Nubia, bahwa penasehat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei, menyatakan bahwa Iran harus memiliki "hubungan yang bersahabat" dengan Negara Yahudi, namun Ahmadinejad menahan diri dari posisi ini di depan umum karena pemimpin tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini.
Nubia lebih lanjut menyatakan bahwa Presiden Iran secara pribadi mengatakan kepadanya bahwa ia mendukung pernyataan Mashaei, tapi tidak bisa berkata apa-apa karena menghormati pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Khamenei.
Sejatinya, menurut Husain Ali Hasyimi, dalam tulisannya, Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil bahwa sejak zaman Syiah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Zionis Yahudi. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syiah yang dipimpin oleh Khumaini.
Bahkan pada tahun 1980-1985, Zionis Yahudi merupakan Negara pemasok senjata terbesar ke Iran. Sandiwara "permusuhan" Iran dan Yahudi mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Yahudi seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan. Allahua'lam

MUNGKINKAH PRAMUKA JUGA ADALAH SEBUAH KONSPIRASI ZIONOIS ???

Sebelum masuk kepada wilayah simbol, sebenarnya banyak kejanggalan dari konsep Pramuka. Permasalahan ini menurut saya tidak sepele, karena kalau tidak hati-hati, pentasbihan amal terhadap selain Allah bisa terjerumus kepada perkara nawaqidhul iman seperti tertuang dalam Hymne Pramuka.
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.

Dalam pramuka ada yang disebut Tri Satya. Tri Satya sendiri diambil dari dua kata yaitu Tri yang berarti tiga dan Satya yang bermakna Kesetiaan. Jadi ada tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka. Menariknya salah satu sumpah dari Tri Satya adalah menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Indonesia.
Pertanyaannya adalah bagaimana jika kewajiban kita kepada Tuhan (memang Tuhan yang mana? Orang Kristen dan Yahudi juga mengaku punya Tuhan) berbenturan dengan konsep NKRI? Lantas pertanyaan selanjutnya yang menelisik kita adalah mengapa dalam sumpah yang pertama, kata kewajiban kepada Tuhan langsung disandingkan dengan kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baden Powell, Bapak Gerakan Kepanduan
Padahal semampainya dua janji setia itu dalam waktu bersamaan akan menimbulkan confuse. Sebagai contoh dalam Islam riba itu haram, tapi di Negara ini riba masih diperbolehkan. Dalam Islam, hukuman bagi para pelaku zina harus dirajam. Sedangkan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, jangankan dirajam, anggota dewan saja ikut mesum bersama sekretarisnya. Lantas ketika Islam mewajibkan para perempuan untuk menutup auratnya, apakah Pramuka juga mewajibkan anggota perempuannya mengenakan jilbab? Absurd..
Padahal Allah jelas-jelas berfirman,
وَلاَ تَلْبِسُواْ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُواْ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur-adukkan antara kebenaran dan kebatilan, dan kamu sembunyikan yang benar padahal kamu mengetahuinya."(Qs Al -Baqarah:42 )
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 yang berlangsung di Kopenhagen, Denmark, bahwa kepanduan di seluruh dunia harus mempunyai tiga sifat. Salah satunya adalah Internasional.
Dikatakan Internasional, karena organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. Alih-alih ingin menghargai manusia satu sama lain, pernyataan ini lebih kuat menjurus kepada pluralisme agama layaknya sekte theosofi Yahudi yang berikrar bahwa kebenaran lebih tinggi daripada agama.
Jika dilihat sejarahnya, Baden Powell (1857-1941) sebagai pendiri Gerakan Kepanduan (Scout Boy) sendiri adalah seorang komunis. Maka itu diawal pertumbuhannya, Gerakan Kepanduan sangat dekat dengan simbol swastika. Menurut penulis biografi Michael Rosenthal, latar belakang Powell menggunakan lambang swastika adalah sebagai tanda terimakasih Gerakan Kepanduan karena ia tergolong simpatisan Nazi.
Tanda Terimakasih Gerakan Kepanduan Kepada Nazi
Dalam biografinya yang berjudul Baden Powell (London: 1989), Tim Jeal mengatakan bahwa Powell sering mengungkap kekagumannya terhadap Buku Meinz Kampf Adolf Hitler. Dalam catatan harian yang ditulisnya, Powell bahkan mengapresiasi ide-ide yang baik tentang pendidikan, kesehatan, propaganda, dan organisasi yang keluar dari buku pimpinan Nazi tersebut.
Fakta mengejutkan justru ditunjukkan oleh Oly Nikon Learner. Ia mengaku memiliki sebuah medali orisinal dari seorang anggota kepanduan di tahun 1950-an. Medali ini dengan jelas menunjukkan hubungan Gerakan Kepanduan dengan Nazi. Ia menulis,
I know the wearer of this (who died in the 1950s) had met repeatedly with Baden-Powell since he was a senior Greek Boy Scout leader. This being a "friendship" medal, he must have gotten it as part of the recognition of the Greek Boy Scouts by the big chief. Fascinating!
Medali Gerakan Kepanduan 1950an: Perpaduan Swastika dan Fleur de Lis
Gerakan Kepanduan Powell juga menjadikan Fleur de Lis sebagai lambang gerakannya. Fleur de Lis sendiri merupakan bahasa Prancis untuk bunga Lily. Lambang ini telah digunakan oleh banyak organisasi dan kerajaan di dunia ini. Termasuk Knights Templar (Poor Knights of Christ) yang merupakan cikal bakal Freemason dan Kepanduan Dunia
Selanjutnya hubungan Nazi dengan Gerakan Kepanduan berjalan demikian intens. Maret 2010 lalu, sebuah dokumen badan intelijen Inggris, MI5, yang diungkapkan kepada publik menunjukkan bahwa Nazi pernah mengincar organisasi kepanduan Inggris untuk dijadikan rekan kerjasama. Saat itu, Jerman dan Inggris memang sedang terlibat dalam perlombaan senjata yang semakin lama semakin memanas.
Menurut dokumen tersebut, kelompok Hitler Youth dan Nazi berencana untuk mengadakan tur bersepeda yang melibatkan Gerakan Kepanduan. Sebuah pertemuan telah dilangsungkan oleh Baden-Powell sebagai kepala gerakan kepanduan, dan Joachim von Ribbentrop, duta besar Jerman. Dalam suratnya kepada Ribbentrop, Baden-Powell mengatakan, "Saya setulusnya berharap bahwa kita mampu memberi pernyataan untuk (bekerjasama) melalui para pemuda dari kedua belah pihak.". Allahua'lam.

KELUARGA BERENCANA DAN ZIONIS

Dalam Kitab Zohar ada sebuah ayat yang menarik. “Angka Kelahiran Non Yahudi harus ditekan sekecil mungkin”. Ayat ini menjadi landasan teologis untuk mengekang laju pertumbuhan ghoyim (orang-orang non Yahudi). Karenanya, tidak aneh program “dua anak lebih baik” itu diluncurkan rezim Orde Baru era 70-an yang sedang mesranya dengan Barat.
Indonesia tidaklah sendiri. Di China mereka menjalankan Program Kebijakan Satu Anak atau jìhuà shēngyù zhèngcè. Di negeri samba, orang-orang menyebut KB dengan Planejamento Familiar. India juga menjalankan program sama, mereka menyebutnya National Population Policy.
Lalu siapakah Tokoh Yahudi modern yang ‘berjasa’ menjalankan ayat Zohar dalam konteks praksis itu? Namanya memang tidak setenar Darwin, tapi gagasan Evolusionis tokoh Atheis itu merujuk padanya. Betul seperti dugaan anda, pria itu bernama Thomas Robert Malthus (1766-1834)
Thomas Malthus, sejatinya adalah seorang pakar demografi Inggris sekaligus ekonom politk yang paling terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat berpengaruh tentang pertambahan penduduk.
Malthus beranggapan bahwa pertumbuhan sumber daya manusia tidak simetris dengan potensi sumber daya alam. Dalam An Essay on the Principle of Population (Sebuah Esai tentang Prinsip mengenai Kependudukan), Malthus membuat ramalan bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan. Kondisi ini menurutnya akan menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per orang. Pada titik inilah kekacauan akan terjadi. Dan apa yang diramalkan Darwin dengan nama Survival for the fittest akan menjadi keniscayaan.

Anehnya solusi yang ditawarkan Malthus untuk meredakan kemelut itu seakan menyelisihi Islam, yakni apa yang ia sebut sebagai preventive checks atau penundaan perkawinan. Malthus juga mengusulkan bahwa manusia tidak perlu memiliki banyak anak. Ide Malthus itu kini malah dikampanyekan oleh salah satu lembaga KB di Indonesia dengan pemeran salah seorang artis ternama. Menurut mereka menikah dini berbahaya dan dua anak lebih baik.
Pada gilirannya, ide Malthus yang masih sederhana dibuat menjadi praktis oleh kalangan Barat. Maka, muncullah kondom dari Maria Stopes (1880-1950). Alih-alih digunakan sebagai bagian dari kontrasepsi, namun dalam perkembangannya kondom justru dikampanyekan sebagai alat transaksi seks bebas.
Islam sebagai agama mulia sepanjang zaman telah mengatur persoalan ini. Bahwa banyaknhya anak bukanlah petanda kemiskinan seperti yang digembar-gemborkan Malthus dan kronco Yahudinya di PBB.
Yang menjadikan sebagian manusia mengalami kemiskinan atau krisis pangan justru adalah Kapitalisme Rostchild. Mereka lah yang berbondong-bondong mengeruk kekayaan negara-negara berkembang dan ketiga demi mewujudkan New World Order. Mereka juga yang membuat negara-negara miskin semakin melarat berkat tipu daya IMF melalui pinjaman hutang seperti menimpa Indonesia.
Jadi buat apa umat muslim khawatir memiliki banyak anak? Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda, “Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik].
Jangankan manusia, binatangpun mendapat rezeki dari Allah. “Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya.” (QS 11 : 6). Betul jadi kata Aa Gym, “Kenapa kita takut akan rezeki Allah, gajah aja gak sekolah gemuk-gemuk. Plankton yang hidup didasar laut saja diberi rezeki, bagaimana dengan kita sebagai makhluk hidup yang mulia?

Namun, sebaik-baiknya mereka membuat makar, maka hanya Allah sebagai pihak berkuasa. Hingga kini, jumlah umat muslim di Eropa dan Amerika menlonjak drastis. Melihat fenomena ini, bisa jadi Yahudi sedang gigit jari atau paling tidak frustasi hingga menembak puluhan manusia seperti Teroris Breivik di Norwegia. Allahua'lam.

PENGERTIAN TENTANG NEW WORLD ORDER

Di Balik Konspirasi

The New World Order (Tata Dunia Baru) menjadi isu yang hangat saat-saat ini mengingat krisis global yang terjadi kemungkinan sengaja di rancang untuk memuluskan pencapaian tujuan tata dunia baru tersebut, namun demikian masih banyak yang belum mengetahui apa dampak yang akan terjadi lebih lanjut apabila tata dunia baru tersebut benar-benar terjadi dan apa sebaiknya yang harus dilakukan untuk menghadapinya. Banyak trimakasih untuk tanggapannya.
Falaahun Al-Hasanun

Jawaban

The New World Order (NWO) hanyalah merupakan nama keren untuk menyebut Tata Dunia di bawah Hegemoni Zionis-Yahudi. Saat ini kita harus mengakui, pencapaian mereka untuk NWO nyaris final. Coba Anda sebutkan satu bidang kehidupan, misal politik, ekonomi, hiburan, media massa, atau militer, semuanya sudah berada di dalam genggaman jaringan Yahudi Internasional. Saat ini, tidak ada satu pun sisi kehidupan umat manusia yang bisa bebas dari pengaruh kaum penyembah Lucifer ini. 
Namun alhamdulillah. Umat Islam masih punya satu bidang kehidupan yang sampai sekarang masih kebal terhadap pengaruh Yahudi tersebut, yaitu Iman Islam. Iman Islam yang lurus tentunya. Iman Islam yang berani mengatakan kebenaran walau banyak dicaci maki manusia. Iman Islam yang berani menyatakan sesuatu yang salah itu salah dan membela yang benar jika memang benar, walau mungkin dia berjuang sendirian untuk keyakinannya. Iman Islam yang tidak goyah oleh kenikmatan dan kenyamanan dunia. Iman Islam yang teguh yang menganggap kemenangan bukanlah diukur dari seberapa banyak fasilitas dan kekuasaan dunia bisa diperoleh, namun dilihat dari seberapa banyak nilai-nilai Islam mewarnai kehidupan umat manusia. 
Yahudi Internasional dengan segala kekuatannya tidak akan mampu mewarnai pribadi-pribadi lurus dan bersih seperti itu. Yang ditakuti Yahudi Internasional hanyalah satu: Muslim yang lebih mencintai akherat ketimbang dunia. Muslim yang lebih rindu syahid ketimbang rindu jadi caleg atau presiden. Muslim yang lebih mencintai saudara-saudaranya yang hanif ketimbang orang-orang yang tidak jelas akidahnya. Muslim yang bangga dengan keislamannya sehingga tidak rela menukar simbol-simbol Islam dengan simbol-simbol lain. Muslim yang tetap teguh menyapa saudara-saudaranya dengan Salam ketimbang berteriak ‘Merdeka!’. Muslim yang lebih mencintai Sunnah Rasulullah ketimbang Sunnah Yahudi.
Satu-satunya yang ditakuti Yahudi Internasional adalah perkataan JIHAD. Tentu bukan dalam artian mengebom ke sana-ke mari tanpa tujuan yang jelas sembari menyenangkan syaikh-syaikh Saudi yang notabene sahabat dari orang-orang kaya Yahudi di AS.
Anda harus tahu, walau sudah memiliki kekuatan yang hebat dan dahsyat. Yahudi sesungguhnya tahu (dan juga sangat takut) bahwa di hari akhir nanti umat Islam akan memerangi mereka, seluruh alam akan memerangi mereka sehingga batu pun bicara untuk menunjuki tempat persembunyian mereka, kecuali satu yang menolong mereka: Pohon Ghorqod. Sebab itu, sejak bertahun-tahun lalu, di wilayah Palestina yang mereka jajah, digelar program besar-besaran untuk menananmi tanah Palestina dengan pohon Ghorqod. Ini upaya mereka untuk menghadapi hari akhir. Yahudi adalah umat yang sesungguhnya tahu kebenaran, namun tetap mengingkari. Fasik. 
Apa yang bisa kita lakukan di zaman sekarang ini? Kembalilah ke Islam. Islam dalam artian sesungguhnya. Bukan Islam yang dikerdilkan sekadar untuk memuaskan musuh-musuh politik. Bukan Islam yang dibonsai demi mencapai kuota kekuasaan. Bukan Islam yang mau tunduk pada kemungkaran yang ada di depan matanya. Jadilah pribadi yang lebih mencintai akherat ketimbang dunia. Jadilah pribadi yang berani mengatakan al-haq dan membongkar yang bathil, walau Anda nanti harus sendirian dan dicaci-maki teman-teman sendiri. Jadilah pribadi yang lebih mencintai orang-orang tertindas, kaum dhuafa, fukoro lan masakin, ketimbang berdekat-dekatan dan bermesra-mesraan dengan penguasa, koruptor, perampok uang umat, penipu, dan sebagainya. Jika Anda yakin berada dalam kebenaran, Anda tetap berada dalam jamaah Allah SWT, walau Anda sendirian! Allah SWT itu sendirian, dan kesendirian Allah SWT merupakan kekuatannya. Wallahu’alam bishawab.

SATU PENDIRI FACEBOOK DICEKAL MASUK AMERIKA

TEMPO.CO , Jakarta:Setelah melepas kewarganegaraan Amerika Serikat Mei 2012, Eduardo Saverin, satu dari empat pendiri Facebook, harus menanggung pinalti berat. Sebuah idiom yang kini kejadian pada pemuda 27 tahun itu, yaitu sekali Anda bilang ke Amerika anda ingin pergi, Anda mungkin tidak akan bisa kembali lagi.

Saverin yang melepas warga Amerika demi kewarganegaraan Singapura, terancam tak bisa kembali ke negeri Abang Sam. Situs Talking Points Memo (TPM) memaparkan aturan yang termuat dalam Sec.212 (8 U.S.C. 1182) tentang orang asing yang dilarang masuk ke Amerika Serikat. Aturan itu khusus mereferensikan orang-orang seperti Saverin.

"Bekas warga yang meninggalkan kewarganegaraannya karena alasan pajak. Setiap orang asing yang dulunya adalah warga negara Amerika Serikat yang secara resmi meninggalkan warga negara Amerika Serikat, yang pelepasan status warga negaranya ditentukan Jaksa Agung Amerika Serikat karena menolak penerapan pajak, dikecualikan."

Kuasa Hukum Saverin kini berjuang memulihkan citra kliennya. Upayanya terutama untuk membalik opini bahwa pria asal Brasil itu melepas warga negara Amerika karena pajak.

The Economist menulis bahwa pria berkewarganegaraan Amerika sejak 1998 tidak akan bisa lari dari jeratan pajak Amerika. The Economist mengutip komentar di situs Bloomberg bahwa warga Amerika yang melepas kewarganegaraannya berhutang exit tax dari keuntungan modal kepemilikan saham mereka, bahkan jika mereka tak menjual sahamnya. Jadi Saverin tetap dikenai pajak kecuali melepas semua sahamnya.

Jadi salah anggapan Saverin kabur demi menghindar pajak. Dia harus membayar pajak besar. Saverin mengorbankan ratusan juta dolar untuk melepas kewarganegaraannya.